Selasa, 04 Oktober 2011

Desain Sistem PLC 1 Arah

Wah ane baru pertama kali belajar PLC untuk mata kuliah kapita selekta udah dikasih tugas aja.
Ni bro tugas PLC ane bersama tim ane, semoga bermanfaat:  


Power Line Communication (PLC) atau komunikasi melalui kabel listrik, juga dikenal sebagai Power Line Digital Subscriber Line (PDSL), mains communication, Power Line Telecom (PLT), Power Line Networking (PLN), atau Broadband over Power Lines (BPL) adalah sistem untuk membawa data pada konduktor yang juga digunakan untuk transmisi tenaga listrik. Sehingga jaringan listrik selain berfungsi sebagai sumber listrik juga menjadi media penghantar komunikasi.
Daya listrik ditransmisikan melalui jalur transmisi tegangan tinggi, yang didistribusikan melalui tegangan menengah, dan digunakan di dalam gedung pada tegangan rendah. PLC dapat diterapkan pada setiap tahap. Kebanyakan teknologi PLC membatasi diri untuk satu set kabel (misalnya, kabel tempat), tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik jaringan distribusi dan kabel tempat).Biasanya trafo mencegah menyebarkan sinyal yang memungkinkan beberapa teknologi PLC dijembatani untuk membentuk jaringan yang sangat besar.





Bagian utama sistem komunikasi menggunakan PLC adalah sebagai berikut :
1. Bagian pemancar (transmitter).
Sinyal informasi berupa sinyal analog maupun digital ditumpangkan ke sinyal pembawa melalui teknik modulasi sehingga dihasilkan sinyal pembawa termodulasi (sinyal lolos pita), kemudian diperkuat untuk dipancarkan melalui media transmisi saluran distribusi daya.
2. Rangkaian gandengan (line coupling)
Rangkaian gandengan terdiri atas kapasitor gandengan yang berfungsi untuk mengisolasi peralatan komunikasi dari tegangan jala-jala listrik. Fungsi ini dipenuhi dengan memberikan impedansi rendah ke frekuensi pembawa dan memberikan impedansi tinggi pada frekuensi jala-jala listrik. Rangkaian yang kedua berupa penala jalur yang berfungsi mengkompensasi reaktan kapasitif dan sebagai penyesuaian impedansi antara saluran daya atau jala-jala listrik dengan peralatan komunikasi.
3. Media transmisi
Berupa kabel saluran transmisi daya atau jala-jala listrik yang digunakan sebagai antena pada sistem komunikasi melalui saluran distribusi daya.
4. Bagian penerima (receiver)
Melakukan penguraian atau pendemodulasian sinyal pembawa termodulasi yang diterima dimana teknik yang digunakan sama dengan di pemancar serta melakukan sinkronisasi antara pemancar dan penerima dengan jalan pemulihan sinyal pembawa yang diterima sehingga diperoleh kembali sinyal informasi yang dikirimkan. Dalam distribusi daya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyalurkan energi listrik dengan rugirugi sekecil mungkin, sedangkan dalam sistem komunikasi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana informasi yang dikirim dapat diterima dengan kualitas yang baik.
KONSEP DASAR
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi dinamakan sebagai “GELOMBANG”. Gelombang mempunyai pola sama yang berulang pada interval tertentu, yang disebut sebagai “PERIODE”.

FREKUENSI
- Banyaknya periode
- Banyaknya periode dalam 1 detik
- Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps)
- Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f

Dimana c = kecepatan rambat bunyi
Dimana f = frekuensi

Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi:
Infrasound 0Hz – 20 Hz
Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz
Ultrasound 20KHz – 1 GHz
Hypersound 1GHz – 10 THz
Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz – 10KHz.
Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20Hz – 20Khz.


Frekuensi suara 300 Hz – 3800 Hz
Frekuensi suara manusia memang standarnya sekitar 300 Hz (suara normal, biasanya setelah digabungkan dengan microphone). Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda atau getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”. Suara/bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara/bunyi tidak bisa merambat melalui ruang hampa.

VCO / Voltage Controller Oscilator
Osilator  terkendali  tegangan  (Voltage Controlled  Oscillator  –  VCO)  merupakan  rangkaian pembangkit  frekuensi  dimana  frekuensi  keluarannya dapat  diatur  oleh  tegangan  masukan.  VCO  dapat digunakan untuk membangkitkan gelombang radio yang termodulasi  frekuensi  (FM).  Rangkaian  dasar  VCO yang  menggunakan  osilator  masukan-tertala  (tuned-input oscillator) diperlihatkan pada Gambar:



Voltage Controlled Oscillator / VCO digunakan sebagai modulator FM, karena merupakan osilator yang frekuensinya  dapat  diubah/dimodulasi  oleh  suatu tegangan masukan.  Dalam  perancangan  ini  modulator frekuensi  yang  digunakan  adalah  IC  LM566C  yang merupakan  rangkaian  terintegrasi  dari  VCO,  seperti diperlihatkan pada Gambar:

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi.

Demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian

Filter sirkuit dibutuhkan untuk meredam noise 50 Hz dan setiap frekuensi yang bukan bagian dari audio yang ditransmisikan.

Blok Diagram PLC


Design overview:

Modulation circuit:


Keterangan circuit modulasi:
-             VCO yang digunakan untuk tujuan modulasi adalah LM565.




Rt = Timing Resistance on pin 8.
Ct = Timing Capacitance on 9.
Vcc = Power Supply Voltage.
Vc = The control voltage on Pin 7.

Demodulation circuit:

Keterangan demodulasi:

  1. LM565 digunakan untuk mengimplementasikan VCO / Voltage Controller Ossilator
  2. Sinyal input digabungkan ke dalam rangkaian melalui ke pin kedua
  3. Sebuah jaringan yang lebih rumit dari komponen pada output untuk
    tujuan pengurangan kebisingan.
  4. Potensiometer digunakan untuk mencocokkan frekuensi pembawa arus
    frekuensi.

FILTER: 
Keterangan gambar Filter:

-         Noise minimal di atas 10kHz
-         HPF standar implementasi.
 


Keterangan Perangkat / Komponen:
1. LM 565 :






2. Potensiometer 







3. Desain speaker 8 Ohm












4. Mic Condensor 












(Group Telkom)
Continue reading }}